Posted by : Unknown Sabtu, 15 Juni 2013

ANALISA ION BERDASARKAN REAKSI PEMBENTUKAN KOMPLEK
         
Dalam pelaksanaan analisa kuantitatif anorganik banyak di gunakan reaksi-reaksi yang melibatkan pembentukam ion kompleks. Suatu ion atau molekul yang terdiri dari satu atom pusat dan sejumlah ligan yang terikat dengan atom pusat tersebut. Atom pusat memeiliki bilangan koordinasi tertentu yang menempati n jumlah ruangan yang tersedia di sekitar atom pusat, serta sering di pakai untuk identifikasi atau pemisahan sebagai salah satu fenomena pemisahan yang sering muncul bila ion komplek terbentuk adalah perubahan warna, serta fenomena lain jika kompleks tersebut adalah kenaikan kelarutan, atau banyak endapan dapat melarut karena pembentukan kompleks.

Adapun fungsi dari reaksi pembentukan kompleks pada analisa kualitatif anorganik adalah:

1. Uji Spesifik

Dimana dalam pengujian ini untuk beberapa reaksi pembentukan komplek yang sangat peka terhadap spesifik dapat diguakan untuk tembaga (II) adalah uji dengan amoniak atau untuk identifikasi ion berikut ini beberapa reaksi pembentukan kompleks yang sering di gunakan dalam anaisa kualitatif.

Cu2+ + 4NH3 [Cu (NH3)4] 2+
Fe3+ + SCN- [ Fe (SCN-)6 ] 3-

2. Penutupan (Masking)

Ketika menguji ion spesifik dengan suhu ion spesifik dengan suatu reagennya mungkin akan muncul gangguan karena kehadiran ion lain dalam larutan yang juga bereaksi dengan reagensinnya tersebut. Gangguan ini dapat di cegah dengan menambahkan reagensinnya yang disebut zat penutup (Masking agent) yang membentuk komplek stabil dengan ion pengganggu, penutup juga dapat dicapai dengan melarutkan secara selektif suatu endapan dari suatu campuran. Bila menguji timbal dengan di sertai adanya perak maka akan di hasilkan campuran endapan timbal dan perak klorida berwarna putih.

Ag+ + Cl- AgCl (s)

Pb2+ + 2Cl- PbCl2

Dalam praktikum kali ini kita menggunakan larutan atau bahan Cu2+ , Cu2 +, Ni2+ , Zn2+ , S2O32- , SCN- , Fe (CN)6 4- , [ Fe (CN)6] 3- , CH3COON2- , dan Asam salisilat semua bahan tersebut akan kita baha satu – satu.

1. Larutan Cu2 +

Pada latutan Cu2 + di tambahkan larutan Nh3 pekat sedikit atau 1 tetes saja, peruban warna pada penambaha tersebut terjadi dari warna biru muda menjadi biru pekat / tua dan di tambahkan lagi 5 tetes amoniak pekat dengan komplek tetraaminokuprat(II) dan terjadi endapan.

Cu2+ + So42- + 2NH3 + 2H2O Cu (OH)2 . CuSo4 + 2NH4+

Cu(OH)2.CuSO4 + 8NH3 2[Cu(NH3)4]2+ + SO42- + 2OH-

2. Larutan Co2+

Larutan Co2+ Berwarna pink dan setelah di tambahkan amoniak pekat 1 tetes warna berubah menjadi hijau dan terbentuk endapan garam basa CO(OH)NO3 berwarna hijau toska. Ion komplek baru terbentuk setelah penambahan kedua dengan ion Heksaaminakbaltat (II).

3. Larutan Ni2+

Larutan awal berwarna hijau muda dan setelah di tambahkan amoniak pekat sebanyak 1tetes membentuk Ni(OH)2 dengan warna biru toska. Setelah ditambahkan kembali 5 tetes amoniak menjadi biru tua warna berubah menjadi biru tua dengan komplek [Ni(NH3)6]2+.

4. Larutan Zn2+ 

Warna larutan Zn2+ sendiri awalnya berwarna bening dan di tambahkan amoniak pekat 1 tetes dan tidak terjadi perubahan, lalu di tambahkan kembali 5 tetes amoniak dan tetap tidak terjadi perubahan samskali dan tidak terjadi adanya endapan.

5. Larutan , S2O32-

Warna awalnya bening setelah dilakukan penambahan 1 tetes FeCl3 0,1 M warna tetap bening atau tidak terjadi perubahan warna dan ditambahkan kembali 5 tetes besi klorida (III) warna berubah menjadi bening kekuningan yang menunjukan adanya ion komplek Fe(S2O3)3 .
S2O32- + 2Fe3+ Fe(S2O3)3

6. Larutan SCN-

Warna larutan awalnya bening kebiruan dan di tambahkan 1 tetes besiklorida (III) warna berubah menjadi merah pekat kehitaman dan terjadi endapan berwarna hitam di tambahkan kembali 5 tetes warna menjadi merah darah dan endapan hilang.
3SCN- + Fe3+ Fe9SCN)3

7. [Fe (CN)6] 4-

Penambahan sedikit FeCl3 larutan berubah warna menjadi sedikit biru, ini menunjukan belum terbentuknya ion komplek secara sempurna. Dalam penambahan reagen kedua, mulai terlihat adanya ion komplek Fe4[Fe(CN)6]3 dengan pembentukan warna larutan yang semakin membiru serta adanya endapan putih.
[Fe (CN)6] 4- + Fe3+ Fe4[Fe(CN)6]3

8. [Fe (CN)6 ] 3-

Dengan perlakuan sampel yang sama dengan percobaan kation sebelumnya, pewarnaan hijau terhadap larutan terjadi pada penambahan pertama reagen. Tapi berdasarkan teori, reaksi yang terjadi akan menghasilkan komplek heksasianoferat (III) yang terwujudkan dengan pewarnaan coklat dan ini terjadi pada penambahan kedua reagen dalam percobaan tersebut.
[Fe (CN)6 ] 3- + Fe3+ Fe[Fe(CN)6]

9. CH3COON2-

Setelah 2 kali penambahan reagen, sampel asetat ini hanya berubah menjadi merah bata. Hal tersebut menunjukan belum sempurnanya ion komplek [Fe3(OH)2(CH3COO)]+ yang terbentuk.
CH3COON2- + 3Fe3+ + 2H2O [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ + 2H+

10. Asam Salisilat

Asam salisilat yang semula tidak berwarna berubah menjadi ungu yang menunjukan adanya komplek Fe(C7H5O3)3 dan warna tersebut semakin pekat pada penambahan kedua.
3(C7H5O3)- + Fe3+ Fe(C7H5O3)3

Dalam masking, sampel Ni yang digunakan akan berubah warna menjadi hijau keruh dan menghasilkan endapan putih. Pada tahap penambahan HCl larutan menjadi hijau bening dan endapan lebih banyak. Selanjutnya langkah akhir penambahan amoniak menyebabkan larutan menjadi biru muda dan endapan bertambah banyak. Dalam masking anion, salisilat yang semula berwarna ungu pekat berubah menjadi bening kemerahan setelah penambahan Pb2+ dan tidak terjadi perubahan setelah tahap penambahan HCl. sementara pada penambahan FeCl3 larutan berubah menjadi ungu pekat tanpa adanya endapan meski secara teoritis akan terbentuk. Ini diakibatkan oleh adanya ion ion lain yang belum terisolasi sehingga dapat mengganggu reaksi dan kesalahan serta galat selama proses percobaan berlangsung.

KESIMPULAN

Prinsip pembentukan komplek dapat dipahami melalui reaksi antara kation dan anionnya yang menyebabkan pembentukan atau perubahan warna yang mana perubahan warna tersebut merupakan ciri khas dari pembentukan ion/molekul komplek.

Foto Praktikum :

          




{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. loo...ini koq g ada lagi keterangan gambarnya? teorinya juga kurang, indeks tidak ada, daftar pustaka tidak ada. seandainya ada keterangan gambarnya pasti menarik, karena pada gambarnya terlihat berbagai macam warna yang menarik.

    BalasHapus

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © Praktikum Kimia Anorganik II -Praktikum Kimia Anorganik 2- Powered by Blogger - Designed by RGR -