Posted by : Unknown Sabtu, 15 Juni 2013

PENENTUAN KONSTANTA KESETIMBANGAN REAKSI DISOSIASI

Dalam percobaan penentuan konstanta kesetimbangan reaksi disosiasi, dimana komplek yang terbentuk antara ion perak dengan amoniak

                                  Ag(aq) + 2NH3              Ag(NH3)2+ (aq)

Sedangkan reaksi kebalikan dari reaksi 1 disebut reaksi disosiasi :

Ag(NH3)2+ (aq)               Ag(aq) + 2NH3 (aq)

Dan ion perak akan bereaksi dengan ion bromide membentuk endapan putih.

Ag(NH3)2 (aq) + Br- (aq)                AgBr (s)

Bilangan koordinasi pada ion senyawa komplek merupakan bilangan yang
menyatakan banyaknya jumlah pasangan elektron ligan yang digunakan dalam membentuk ikatan dengan atom pusatnya.
Bilangan koordinasi ditentukan oleh ukuran atom logam pusat, jumlah elektron, dan efek seerik ligan ( Underwood :1995 ).
Reaksi yang mendasari penentuan Ag+ ialah reaksi disosiasi atau merupakan reaksi  kesetimbangan, reaksi disosiasi itu sendiri merupakan banyaknya senyawa dalam suhu kamar terurai secara spontan dan menjadi bagian – bagian yang lebih sederhana.
Hukum kesetimbangan itu sendiri dapat dinyatakan “ Bila suatu reaksi dalam keadaan kesetimbangan, maka hasil kali konsentrasi zat-zat pereaksi dipangkatkan koefisiennya akan mempunyai harga yang tetap “.
Pada spesies reaksi dari ion Ag+ yaitu dengan titrasi menggunakan larutan standar KBr. Ion perak akan bereaksi dengan ion bromide membentuk endapan putih.

Ag+ (aq) + Br- (aq)              AgBr (s)

Konstanta kesetimbangan untuk reaksi ini :

Kc =   = 2,0 x 1012
[Ag+][Br-] = 5,0 x 10-13
[Ag+]  =
Konstanta dengan mengetahui konsentrasi ion bromida yang digunakan untuk titrasi

Dalam percobaan ini hal pertama yang harus dilakukan adalah dalam pembuatan komplek perak diamin, dengan menyiapkan empat buah erlenmeyer 250 ml dalam kondisi bersih. Dicampur larutan AgNO­3 0,01 M dan larutan NH3 2 M serta akuades dengan komposisi sebagai berikut :

Erlenmeyer
Larutan AgNO­­3 0,01M
Larutan NH3 2M
Akuadest
1
10 ml
5 ml
35 ml
2
10ml
8 ml
32 ml
3
10 ml
10 ml
30 ml
4
10 ml
15 ml
25 ml

Setelah pembuatan komplek perak diamin dilanjutkan dengan kalium bromida /
KBr 0,01 M. Disiapkan alat titrasi dan diisi buret dengan larutan KBr 0,01 M, kemudian dititrasi sampai terbentuk larutan putih keruh permanen.
Dari percobaan ini didapat nilai konstanta kesetimbangan pada masing-masing erlenmeyer :
Erlenmeyer ke 1 kesetimbangan yang diperoleh adalah 2,9959 x10-8
Erlenmeyer ke 2 kesetimbangan yang diperoleh adalah  6,6224x 10-8
Erlenmeyer ke 3 kesetimbangan yang diperoleh adalah 9,1002x 10-8
Erlenmeyer ke 4 kesetimbangan yang diperoleh adalah 120,7191x 10-9
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar penambahan larutan NH3 yang ditambahkan maka semakin besar pula volume KBr yang diperlukan untuk menitrasi larutan AgNO3
Sebagian aplikasi kesetimbangan digunakan dalam industri adalah
1.      Untuk pembuatan Amonia menurut proses haberbosch
Untuk pembuatan asam sulfat menurut proses kontak

Foto Praktikum :










{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. pembahasannya kurang, harusnya ada langkah-langkah perhitungannya, sepertinya bingung ya cara menghitungnya, untuk lebih pahamnya kalian bisa baca ini http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CEEQFjAC&url=http%3A%2F%2Fwww.usna.edu%2FChemDept%2FplebeChem%2Fmanual%2FEx23B.pdf&ei=TcC_UfquD4iIrAeBqIHoAQ&usg=AFQjCNHRRgPNJfzhTCt8CXNPP6ZfMfsPQw&sig2=Iaou0GC1rxyaPWywbfb2oQ&bvm=bv.48137252,d.bmk
    Tolong beritahu teman2 yang lain agar tidak ada yang salah saat ujian.

    BalasHapus

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © Praktikum Kimia Anorganik II -Praktikum Kimia Anorganik 2- Powered by Blogger - Designed by RGR -